MAKALAH ANATOMI BUAH



BUAH (FRUCTUS)

 Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya, bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja (Tjitrosomo, 1983: 214).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji pun berkembang menjadi embrio, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan yang menyebabkan perkembangan bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunga dan benang sari biasanya layu, lalu gugur dan kemudian setelah polinasi tangkai putik (stilus) mengering. Namun, bkal buah bertambah besar dan mengalami berbagai modifikasi histology yang menyebabkan berbagai jaringan berubah bentuk selnya. Beberapa atau seluruh modifikasi dapat berperan dalam menghasilkan mekanisme untuk penyebaran biji. Jika diikuti perkembangannya, buah terdiri dari bakal buah yang telah dewasa
Buah juga dapat berkembang tanpa pembuahan dan tanpa perkembangan biji. Peristiwa itu disebut partenokarpi dan banyak ditemukan terutama pada spesies yang berbiji banyak, seperti pisang, semangka, nanas, dan tomat. Partenokarpi dapat terjadi tana polinasi seperti jeruk, labu dan tomat, atau memerlukan rangksangan polinasi seperti anggrek. Buah yang berbiji dapat pula diakibatkan oleh gugurnya embrio, namun terjadinya buah seperi itu tidak digolongkan ke dalam partenokarpi karena terjadi pembuahan disini.
Bila ditinjau secara teliti, buah adalah bakal buah yang telah dewasa. Definisi yang lebih luas adalah dengan menganggap buah sebagai turunan dari genesium dan jaringan diluar karpel yang turut serta dan bersatu dalam buah yang akhirnya dibentuk. contoh jaringan tambahan seperti itu adalah reseptakulum pada sirsak (Annona muricata), dan arbei (Fragaria). Periant pada nangka (Artocarpus heteporhyllus) dan murbei (Morus alba). Tangkai bunga pada kacang mede (Anacardium occidentale). Sisik pada perbungaan seperti pada nanas (Ananas comocus). Buah yang berkembang dari bnga epigin (jambu) atau yang memilki bakal buah inferus (mentimun) akan menyertakan lapisan reseptakulum atau perhiasaan bunga dalam buah yang akhrnya dibentuk. Meskipun demikian buah mentimun maupun ambu tak menunjukan struktur ganda seperti itu sebab dinding bakal buahnya sejak awal perkembangan telah melekat pada jaringan-jaringan tambahannya. Ditinjau dari segi teknis, jaringan itu perlu disebut buah semu, yang berbea dari buah sejati yang yang terdiri hanya dari jaringan bakal buah. Namun, perbedaan itu tida sering diperhatiakan dan istilah bah telah dipakai untuk hasil akhir yang berbentuk buah apapun jaringan asalnya (Hidayat.1995).

1.      KLASIFIKASI BUAH
Klasifikasi secara morfologi biasanya didasarkan pada nama jenis bunga dan jenis ginesium yang mengembangkannya dan memperhatikan hubungan antar karpel dan bagian bunga yang lainnya. Dengan demikian dapat dibedakan, yaitu :

1. Buah tunggal : hasil dari satu ginesium yang terdiri dari beberapa karpel seperti pada polongan, tomat.

2.  Buah berganda (buah agregat) : buah yang dibentuk oleh ginesium apokrap dan setipa kerpel tetap dapat dikenali pada aktu buah telah dewasa. contoh Arbei.

3. Buah majemuk, yakni buah yang berasal dari perbungaan, jadi beberapa kumpulan ginesium dari sejumlah kuntuman bunga seperti Nanas.


Winkler (1939) klasifikasi buah menggunakan 4 sifat:
1.        Buah berganda, bila karpel bunga tidak saling bersatu
2.        Buah satuan, bila karpel bersatu
3.        Buah bebas, bila berasal dari bakal buah superus

4. Buah piala, bila berasal dari bakal buah inferus yang tertanam dalam jaringan non-karpel yang berbentuk piala (cangkir) atau dari bakal buah superus yang berasosiasi dengan hipentium (reseptakulum datar atau cekung)
Klasifikasi itu masih bisa dibagi lagi menurut ciri-ciri lain, diantaranya adalah susunan dan penyatuan karpel, sifat dinding buah, dan pakah buah membuka dengan spontan (dehiscent) atau tidak membuka (indehiscent). Salah satu kelemahan klasifikasi morfologis adalah bahwa modifikasi buah secara fungsional itu terabaikan. 


  2.   DINDING BUAH

       
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benang sari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Penggolongan buah berikut ini didasari histologi dinding buah, yakni buah kering serta buah berdaging.


BIODATA



BIODATA 


NAMA                        : PUJI ANISA
NIM                            : A1C416013
KELAS                       : PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER A 2016
PROGRAM STUDI   : PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN                  : PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS                : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PT                               : UNIVERSITAS JAMBI
ASAL                          : MERLUNG, TANJABARAT
TTL                             : MERLUNG, 17 JUNI 1998

CONTOH PAPER BIOKIMIA




PENGARUH KAFEIN PADA KOPI TERHADAP 

PENINGKATAN ENERGI DALAM TUBUH

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu minuman yang tersebar luas dan termasuk minuman yang mayoritas banyak diminum di dunia. Di Indonesia Kopi dikonsumsi oleh orang dewasa dan remaja. Pada umunnya, kopi dikonsumsi dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan meningkatkan energi. Meningkatnya energi setelah mengkonsumsi kopi merupakan akibat dari aktivitas senyawa yang terkandung di dalam kopi, salah satunya yaitu kafein.
Kafein merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Kafein termasuk ke dalam kelompok senyawa yang disebut xanthine. Struktur kafein mirip dengan struktur senyawa turunan xanthine lain yaitu adenin. Adenin sendiri merupakan penyusun senyawa ATP (Adenosin Trifosfat). Molekul kafein yang secara struktur mirip dengan adenosin akan mengikat reseptor adenosin dan menghalangi sel otak untuk mengikat adenosin. Kafein akan membalikkan semua kerja adenosin, sehingga tubuh tidak lagi mengantuk dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan  membentuk energi ekstra.

1.2              Rumusan Masalah
1.        Bagaimana Senyawa Kafein yang terkandung di dalam Kopi?
2.        Bagaimana reaksi kafein dalam tubuh?

1.3              Tujuan
1.           Mengetahui Senyawa Kafein yang terkandung di dalam Kopi.
2.           Mengetahui reaksi kafein dalam tubuh.



PEMBAHASAN

  1.      Senyawa Kafein dalam Kopi 




Kafein termasuk ke dalam kelompok senyawa yang disebut xanthine. Nama resmi kafein adalah 1,3,7- trimethylxanthine (Stoker 2011). Struktur kafein mirip dengan struktur senyawa turunan xanthine lain yaitu adenin. Adenin sendiri merupakan penyusun senyawa ATP (Adenosin Trifosfat), yaitu senyawa penghasil energi bagi tubuh manusia (Anonim, 2012). Kafein berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, dan mate. (Suriani, 1997). Kafein dalam kopi terdapat dalam bentuk ikatan kalium kafein klorogenat dan asam klorogenat. Ikatan ini akan terlepas dengan adanya air panas, sehingga kafein dengan cepat dapat terserap oleh tubuh (Mahendradatta, 2007).
Kafein merupakan zat antagonis non spesifik bagi reseptor adenosin, yang disebarkan secara luas di korteks (Ryan dkk., 2001). Kafein bekerja sebagai stimulan dengan cara mengurung reseptor adenosin untuk menghambat kerja neurotransmiter tersebut (Ramachandran, 2002). Kafein menghalangi adesonin untuk berfungsi dan bekerja sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan performa kognitif seorang individu meningkat. Selain itu, kafein juga akan menaikkan permukaan dopamin di otak. Dopamin merupakan neurotransmitter yang berperan mengatur gerakan dan membentuk ingatan sehingga dengan meningkatnya dopamin maka performa ingatan pun akan meningkat (Nelson and Gilbert, 2005).
Kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin. Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit (Suriani, 1997). Menurut Gilbert & Rice (1991), kafein merupakan zat kimia yang berpotensi menyebabkan gangguan perkembangan janin, tetapi masih dikonsumsi oleh sebagian besar ibu hamil di Amerika Serikat. Kenyataan serupa mungkin juga  terjadi di Indonesia. Selain itu, kafein memiliki sifat sebagai agensia teratogenik yang tidak spesifik sehingga dimungkinkan menyebabkan timbulnya jenis cacat lain yang dijumpai pada berbagai sistem organ.


1    2. Reaksi Kafein dalam Tubuh
Kafein yang masuk ke dalam tubuh mudah terbawa aliran darah dan masuk ke otak melewati membran penghalang antara darah dan otak. Di otak, terdapat reseptor adenosin. Molekul kafein yang secara struktur mirip dengan adenosin akan mengikat reseptor adenosin tersebut dan menghalangi sel otak untuk mengikat adenosin. Oleh karena itu, kafein bertindak sebagai inhibitor kompetitif. Adenosin ditemukan di setiap bagian tubuh karena berperan dalam metabolisme energi-ATP dan diperlukan untuk sintesis RNA. Adenosin pada otak befungsi melindungi otak dengan menekan aktivitas saraf dan  meningkatkan aliran darah pada otot (Anonim 2012). 
Konsentrasi adenosine pada otak dijaga agar tetap dalam jumlah yang seimbang, karena itu secara alami tubuh kita akan mengirimkan sinyal “mengantuk” jika kadar adenosin meningkat. Konsumsi kafein dalam jumlah banyak dan berlebih menyebabkan reseptor adenosin akan mengikat kafein sehingga otak terus menerus mengirimkan sinyal untuk meningkatkan aliran  darah ke otot dan jantung. Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin atau epinefrin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung, dan aktifitas otot, serta perangsangan hati untuk melepaskan senyawa gula pada aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra (Siswono, 2001).
Selanjutnya, setengah dari kandungan kafein yang diminum ternyata bisa bertahan beberapa jam dalam tubuh sehingga membuat mata susah terpejam. Kalaupun dipaksa, kualitas tidur akan berkurang dan terus akan menumpuk selama terus mengonsumsi kafein sehingga mengurangi kadar vitalitas tubuh. Pada saat inilah sudah terjadi ketergantungan terhadap kafein, sekali saja terlepas dari stimulasinya maka tubuh akan mudah merasa lelah dan depresi. Kalau begitu, bisa dipahami kafein termasuk zat berbahaya yang bias merugikan bila dikonsumsi tanpa kendali (Anonim 2012).
Efek stimulan kafein tergantung dari kadar kafein dalam plasma. Kenaikan tekanan darah yang terjadi pada setiap penambahan konsumsi kopi (cangkir) berbanding terbalik dengan jumlah kopi yang sudah dikonsumsi. Hal tersebut berarti kenaikan tekanan darah yang terjadi setelah meminum kopi pada cangkir yang kedua atau ketiga akan lebih rendah dibandingkan saat meminum kopi pada cangkir yang pertama. Efek tersebut terjadi karena reseptor adenosin yang ada sudah jenuh dengan konsentrasi kafein dari kopi yang dikonsumsi pertama kali kafein yang dikonsumsi setiap hari hanya menyebabkan efek toleransi secara parsial. Kafein tetap memberikan pengaruh peningkatan tekanan darah, baik pada populasi yang tidak terbiasa minum kopi, peminum ringan, sedang ataupun berat (James, 2004).

DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2012. Pharmacology of Caffeine. http://www.news-medical.net/health/ Caffeine Pharmacology-(Indonesian).aspx. (Di akses pada 22 September 2017).
Fredhlom, Bertil. B. 1999. http://pharmrev.aspetjournals.org/content /51/1/83.full.  (Di akses pada 22 September 2017)
Gilbert, S.G. & D.C. Rice., 1991. The effects of in utero exposure to caffeine on infant monkeys. Teratology 43:498.
James J.E. 2004. Critical Review of Dietary Caffeine and Blood Pressure: A RelationshipThat Should Be Taken More Seriously. Psychosomatic Medicine.
Mahendradatta, Meta., 2007. Pangan Aman Dan Sehat. Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin.
Mumin A, Kazi F A, Zainal A, Zakir H. 2006. Determination and Characteri zation of Caffeine in Tea, Coffee, and Soft Drink by Solid Phase Extraction and High Performance Luquid Chromatography (SPE – HPLC). Malaysian Journal of Chemistry.
Nelson, Aaron P., Ph.D., M.D., Gilbert, Susan., 2005. The Harvard Medical School Guide to Achieving Optimal Memory. New York: McGraw Hill.
Ramachandran, V.S., 2002. Encyclopedia of The Human Brain Vol. 4. New York: Academic Press, Inc.
Ryan, Lee., 2001. Caffeine Reduces Time-of-Day Effect on Memory Performance in Older Adult. Psychological Science: A Journal of the American Psychological Society, No.1, Januari 2002, 13.
Siswono. 2001. Bahaya Kolesterol Tinggi. www.gizi.net (Diakses pada 22 September 2017).
Suriani., 1997. Analisis Kandungan Kofeina Dalam Kopi Instan Berbagai Merek yang Beredar di Ujung Pandang. Makassar : Universitas Hasanuddin.

Cara memerahkan bibir secara alami



CARA MEMERAHKAN BIBIR SECARA ALAMI


Bibir yang merah merona menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang wanita. Dengan warna bibir yang merah membuat wanita lebih tampil cantik maksimal, dan menjadi perhatian bagi banyak orang. Tidak diragukan lagi dengan memiliki bibir merah yang sehat, membuat wanita tampil lebih percaya diri.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat bibir menjadi merah merekah dengan hasil yang cepat, salah satunya dengan menjalani perawatan kecantikan dengan mengeluarkan biaya yang mahal tentunya. Tidak hanya memutihkan wajah saja yang membutuhkan perawatan ekstra, sebagian orang bahkan menyulam bibir mereka hanya untuk mencerahkan dan memerahkan bibir saja. Padahal hal tersebut sangatlah sakit dan beresiko bagi kesehatan.
Alangkah lebih baiknya Anda menggunakan bahan alami untuk memerahkan bibir, karena sangatlah aman bagi kesehatan kulit bibir. Dengan menggunakan cara ini juga sangat cepat untuk memerahkan bibir yang hitam dengan syarat Anda harus konsisten untuk melakukan perawatan bibir secara alami ini.
Banyak sekali cara untuk membuat bibir Anda menjadi merah merona. Salah satunya yaitu dengan cara memerahkan bibir secara alami. Pemerah bibir seperti lipstik hanya dapat memerahkan bibir untuk beberapa saat saja untuk membuat bibir Anda menjadi merah merekah, tetapi dengan menggunakan lipstik bibir Anda tidak merah secara permanen. Cara alami untuk memerahkan bibir bisa menggunakan buah-buahan atau bahan alami lainnya.
Sebelum kita membahas bahan alami apa saja yang bisa memerahkan bibir secara permanen, Anda juga perlu mengetahui penyebab kenapa bibir menjadi hitam. penyebab utama bibir menjadi hitam yaitu karena kurang merawat bibir dengan maksimal. Bibir yang sudah merah jika tidak merawat dengan baik maka lama-kelamaan akan menjadi hitam dan tidak merah merona lagi.
Contoh kecil saja jika Anda tidak membersihkan bibir setelah menggunakan makeup, kemudian sering memegang bagian bibir juga dapat menyebabkan bibir menjadi hitam. perokok aktif juga salah satu penyebab bibir menjadi hitam. Perawatan bibir dengan cara alami supaya bibir tidak hitam sebenarnya sangatlah mudah, cukup bersihkan bibir sebelum menggunakan makeup pada malam hari sebelum beristirahat. cara memerahkan bibir secara alami harus menggunakan bahan yang tepat yang aman bagi bibir Anda. Dengan menggunakan bahan alami lebih dianjurkan karena lebih aman dan murah.
Berikut ini adalah beberapa beberapa bahan alami yang dapat Anda gunakan untuk memerahkan bibir dengan cara alami dan permanen supaya tampak merah, cerah dan tampak lebih sehat.

Cara Memerahkan Bibir Hitam Dengan Bahan Alami

1. Dengan Jeruk Nipis
Selain menjadi ramuan alami untuk perawatan wajah dan jerawat, jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai bahan alami untuk memerahkan bibir. Caranya yaitu sebagai berikut:
  1. Siapkan perasan air jeruk nipis 2 – 3 sendok makan
  2. Kemudian campurkan sedikit air hangat kedalamnya.
  3. Lalu oleskan pada bibir Anda secara menyeluruh dan diamkan kurang lebih 17 menit.
  4. setelah itu bilas menggunakan air hangat, lakukan cara ini sehari 1 sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Dengan Mentega
Cara membersihkan bibir dengan cara alami dan permanen juga bisa dengan menggunakan mentega. Margarin atau yang biasa disebut mentega juga banyak mengandung minyak alami yang dapat melembabkan bibir dan membantu mengembalikan warna bibir menjadi merah alami. Caranya juga cukup mudah, yaitu dengan mengoleskan mentega pada bibir secara merata setiap pagi, dan malam hari sebelum beranjak tidur supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Dengan Madu
Madu merupakan bahan alami yang mempunyai banyak sekali manfaat, salah satunya untuk menghilangkan komedo batu pada hidung. bukan hanya itu saja, madu juga bisa digunakan untuk membuat bibir hitam menjadi merah merekah secara alami. Anda dapat memanfaatkannya dengan cara mengambil sedikit madu murni, kemudian mengoleskannya pada bibir secara merata. Cara ini akan terasa efektif jika menggunakan sebelum tidur di malam hari. Anda bisa melakukan cara ini 2-3 kali dalam sehari supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

4. Dengan Alpukat
Alpukat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan, salah satunya dapat digunakan untuk memerahkan bibir. buah ini juga sangat mudah untuk didapatkan.Caranya yaitu siapkan irisan buah alpukat secukupnya saja. kemudian haluskan sampai lembut, lalu tambahkan beberapa tetes minyak zaitun kedalamnya. setelah itu bahan ini sudah siap digunakan untuk mengoleskan pada bibir Anda disertai dengan pijatan halus, jika serasa sudah cukup, kemudian diamkan sejenak dan kemudian bilas menggunakan air hangat.

5. Dengan Air Mawar
Bunga mawar yang biasanya digunakan sebagai hiasan ternyata juga memiliki banyak manfaat. salah satunya yaitu bisa untuk memerahkan bibir secara alami.
  1. Caranya yaitu dengan mengoleskan air mawar yang telah direndam selama kurang lebih 15-20 menit, lalu oleskan pada bibir hingga merata.
  2. Kemudian setelah itu bilas menggunakan air hangat.

6. Dengan Minyak Almod
Caranya sangat lah mudah, yaitu dengan mengoleskan minyak almond pada area bibir hingga merata. selain untuk mengembalikan bibir menjadi merah merona, minyak almod juga bermanfaat untuk menjaga kelembaban bibir, sehingga bibir tidak mudah mengering. Minyak Almod merupakan bahan terbaik untuk mengembalikan bibir Anda supaya menjadi merah merona seperti saat Anda remaja. Anda bisa membeli minyak almod di supermarket terdekat.

7. Dengan Yogurt
Yogurt tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh saja, akan tetapi juga sangat baik untuk kecantikan wajah. Cara nya dengan mengkonsumsi yogurt dan mengoleskan yogurt ke bagian bibir secara merata. lakukan cara ini 2-3 kali sehari agar mendapatkan hasil yang maksimal.

8. Dengan Buah Jeruk dan Delima
Jeruk mengandung Vitamin C yang mampu memerahkan bibir yang gelap dan tampak lebih bersih. sedangkan buah delima memiliki kandungan Anthocyanin yang mampu merubah warna bibir Anda menjadi cerah dan merah secara permanen.
  1. Caranya Blander 2-4 iris jeruk dan campurkan beberapa buah delima.
  2. Setelah menjadi jus, tuang kewadah lalu bekukan kedalam lemari es.
  3. Setelah menjadi es batu, gosok lembut di bibir Anda kurang lebih 3-4 menit.
  4. Lakukan hal ini di pagi hari secara rutin agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain cara memerahkan bibir, hal yang juga sangat penting untuk merawat bibir setiap harinya adalah supaya terhindar dari keretakan dan pecah-pecah pada bibir. Untuk menjaga Bibir Anda tetap merah alami, dan Anda perlu mencegah bibir Anda menghitam. Anda dapat mengoleskan pasta gigi di bibir, lakukan cara ini setiap kali sebelum mandi. Berikut ini adalah beberapa tips yang sudah kami rangkum untuk mencegah agar bibir berwarna gelap atau hitam.
  1. Berhenti Merokok, Berhenti Merokok segera! tembakau dan asap rokok yang Anda hisap akan membuat bibir Anda gelap dan menghitam.
  2. Menghindari menggunakan pemakaian lipstik dalam waktu yang terlalu lama. Anda juga harus menghindari penggunaan lipstik dengan berbagai macam merk, usahakan gunakan satu merk lipstik saja. Penggunaan jenis lipstik yang berbeda secara terus menerus akan membuat bibir anda menjadi rusak.
  3. Biasakan membersihkan bekas lipstik setelah beraktivitas. Anda juga bisa mengoleskan madu di bibir setiap hari pada waktu mau tidur untuk menjaga bibir agar tetap sehat.
Demikian cara cepat memerahkan bibir secara alami dan permanen yang dapat Anda praktekan di rumah. Lakukan Tips diatas secara konsisten supaya mendapatkan hasil yang maksimal. sehingga Anda tidak perlu lagi menjalani perawatan bibir atau dengan lipstik yang mahal hanya untuk mendapatkan bibir merah meronah. semoga cara diatas bisa membantu Anda untuk memerahkan bibir secara alami.
SUMBER :https://www.manjadda.com/cara-memerahkan-bibir